Selasa, 06 Agustus 2013

Masjid Baiturrahman Margasari


Masjid Baiturrahman - Pasar Lama Margasari Hulu
Masjid Baiturrahman merupakan salah satu Masjid tertua di Wilayah Kabupaten Tapin yang terletak di Desa Margasari Hulu Kecamatan Candi Laras Selatan, Kabupaten Tapin Masjid ini juga merupakan simbol sejarah orang Margasari dan selain juga ada salah satu bangunan yang merupakan simbol sejarah Distrik Margasari (dulu) yaitu Sekolah Dasar Negeri Margasari Hilir 1 yang dulunya bernama SDN Pusaka Sakti yang di bangun pada tahun 1919 M dimasa penjajahan Belanda.

Pada awalnya Masjid ini memiliki dua kubah namun sekarang sudah dirubah menjadi satu kubah.

Tidak ada yang tahu kapan Masjid ini dibangun, bahkan ada beberapa wartawan yang datang ingin mengetahui sejarah berdirinya Masjid ini tapi tidak ada satu pun yang dapat memberikan keterangan tentang kapan berdirinya Masjid ini dan oleh siapa ?.
Pada tahun 1981 Masjid ini di rehab untuk yang ke 4 kali, ini ditulis dengan tulisan tangan ditemukan pada salah satu dinding Masjid. Lalu tahun berapa rehab yang ke 1, 2, dan 3 ?.
Pada bulan oktober tahun 2010, Panitia Masjid Baiturrahman kembali merehab dinding bagian depan (imam), ditemukan sebuah tulisan pada tiang pokok sebelah kiri Masjid dengan bentuk ukiran huruf arab seperti gambar di bawah ini;
Terukir dengan jelas pada tiang tersebut ; Jum’at 20-05-1334 dalam tulisan arab atau sekitar 1913 M, dan ini adalah murni dari sebuah ukiran jaman dulu. Lalu apakah ini dapat diyakini sebagai pertanda bahwa tahun tersebut di atas (1913 M) adalah tahun dibangun atau berdirinya Masjid Baiturrahman ini ?, dan bila dihitung mundur dari tahun sekarang 1441 H/2020 M - 1334 H/1913 M, maka usia Masjid ini adalah 107 tahun.
Bila melihat dari konstruksi bangunan awal, memang Masjid ini dibangun pada masa seratus tahun yang lalu, lebih tua dari SDN Pusaka Sakti atau gedung sekolah yang dibangun Belanda pada tahun 1919 M, untuk kemudian diteruskan Jepang. Konstruksi olahan bangunan hampir sama dan itu menunjukan pola bangunan dalam satu masa diwaktu itu.

Tidak ada satupun ditemukan paku, baut, ataupun mur pada tiang-tiang pokok atau penyangga yang terbuat dari kayu ulin berukuran besar yang masih kokoh dan belum terenovasi alias masih utuh seperti bentuk semula, semua tiang pokok dan penyangga terakit hanya dalam bentuk pahatan.

Pada tahun 1969 Bangunan bersejarah peninggalan Belanda ini diperingati oleh tokoh² masyarakat Margasari dalam usia setengah abad (50 thn). *sumber tokoh masyarakat margasari*

Margasari memiliki 2 Bangunan bersejarah

Wallahu’alam Bisshowwab.

3 komentar:

  1. bagus banar informasinya, tarusakan Oom ea...

    BalasHapus
    Balasan
    1. lawas kada buka blog ada tamu skalinya.................
      moga habar baik lah di subarang sana,,,,,,,,,

      Hapus